ESTIMASI ARUS KAS DAN
ANALISIS RESIKO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Telah kita sadari bahwa pada saat sekarang ini
begitu banyak proyek-proyek atau perusahaan yang dikembangkan oleh para
pengusaha, namun tidak sedikit perusahaan yang gagal akibat kesalahan dalam
mengestimasi arus kasnya serta kurangnya perhatian terhadap resiko.
Estimasi arus kas dan analisis resiko merupakan
hal yang sangat terkait yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan langkah
awal dalam menjalankan suatu proyek atau perusahaan. Karena begitu besarnya
pengaruh yang ditimbulkan oleh analisis arus kas dan analisis risiko sebab
beberapa manfaat dimiliki, seperti:
1. Memberikan seluruh rencana
penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi
yang menyebabkan perubahan kas
2. Sebagian dasar untuk menaksir
kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu
pengembalian kredit
3. Membantu menager untuk
mengambil keputusan kebijakan financial
4. Untuk kreditur dapat melihat
kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.
Oleh karena itu, dalam mengestimasikan arus kas dan
menganalisis resiko haruslah dengan tepat, agar dapat merelevansikan antara
persediaan yang kita miliki dengan risiko yang mungkin kita hadapi. Sehingga
akan menghasil keputusan yang baik dan tepat.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,
maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang
harus dilakukan oleh para manajer keuangan agar dapat menjalankan perusahaan dengan baik?
2. Bagaimana
pihak perusahaan mengestimasikan arus kas serta menganalisis resiko
dengan tepat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar
dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas
keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.[1][1]
B. Mengestimasikan
Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit
dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu
pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek
dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan
departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat
biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks,
sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses
peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan
informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran.
2. Memastikan
bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi
perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan
bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting
karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan
mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya
dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang
membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
C. Mengidentifikasi
Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah
tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek
tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak
menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu
yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran
modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai
serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan
mengestimasikan anggaran, yaitu:
1. Keputusan
penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
2. Hanya
penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa
arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus kas
proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat
di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung,
biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar.
b. Aliran kas operasional
merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti;
penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional
merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek.[2][2]
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan
akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan
memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya
aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian
aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya
aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya
pemasangannya.
b. Beban
nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak
maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu
arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika
kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c. Perubahan
dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu
peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan
peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif,
sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan,
diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran
bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas
untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan
hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia
bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi
pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus kas
tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang
dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam
menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a. Biaya
tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah
terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut
diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka
biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis.
b. Biaya
kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari
alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian
tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada
suatu proyek tertentu.
c. Pengaruh
pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu
pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari
perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk
kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai
laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi
apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah
ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk
yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya,
perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan
waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan
secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan
atau pengeluaran kas terjadi.
D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah
proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana
perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi
arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek.
Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan
tanpa proyek yang diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang
menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas
tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi
pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi
jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah
ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya
memperhitungkan hal-hal berikut:
a. Pengeluaran
investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas
tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang
mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang
yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu
terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu
dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat
dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana
yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang
yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang
diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu
relatif panjang[3][3]
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan
dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar
kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.[4][4]
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui
langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan
dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini
melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak
E. Pengenalan
Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan
menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah
keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko
yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar.
Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi
pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena
para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling
relevan adalah risiko pasar.
Risiko
perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang
saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi
empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan
bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas
perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan
kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik
analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan
NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel
diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang
diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika
penjualan dan variabel input lainnya
ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan
perluasan tersebut analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada
variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu
variabel pada setiap penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis
keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak
pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario
kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah,
biaya variabel yang tinggi dan sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana
seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat
diramalkan dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis
resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang
disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat
pengembalian dan indeks-indeks resiko.
G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal
Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko
pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur
kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan
resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan
equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan
pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah
aquivalen kepastiannya.
2.
Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba
tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin
tinggi tingkat diskontonya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas beberapa poin penting
yang dapat kami simpulkan bahwa pentingnya menganalisis arus kas sebelum
menjalankan suatu proyek agar tidak mengalami kegagalan yang serius. Beberapa
metode yang dapat kita gunakan dam menyusun arus kas serta pengambilan
keputusan yang tepat.
B. Saran-saran
Alhamdulillah, telah selesai kami susun makalah
yang sangat mendasar dan sederhana sehingga kami sarankan kepada pembaca bahwa
apabila ingin melakukan verifikasi lebih lanjut silahkan membaca karya-karya
para ahli Manajemen Keuangan dan juga hati yang terbuka menerima kritikan dan saran
dari pembaca terutama kami berharap kepada Bapak Pembimbing mata kuliah ini
atas kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.
Akhirnya, kepada Allah kami memanjatkan Do’a dan
kepada-Nya kami berserah diri atas segalanya, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi Nusa dan Bangsa. Amin Ya Rabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Brighan dan Houston. 2006. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Selemba Empat.
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar