MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN
: ARISANDY AMBARITA, M.Kom
Disusun
Oleh :
Nama : Endriyano Simpader
Prodi
: Manajemen
Informatika
Semester : III /Tiga
POLITEKNIK
SAINS & TEKNOLOGI
WIRATAMA
MALUKU
UTARA
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah
Sistem Informasi Manajemen mengenai Sistem Informasi Manajemen Pertamina di
Indonesia Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dimana makalah ini sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti ujian tengah semester (UTS). Untuk itu saya selaku
penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bpk. Saripudin, selaku dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga
makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Selaku penyusun saya
sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu ,
saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali
lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.
Ternate, 03 April 2015
Penulis
Enriyano Simpader
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring
dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di di Indonesia,
maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh sistem
informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen merasa
puas, di mana pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula persediaan
mencukupi kebutuhan konsumen dengan waktu, jumlah dan mutu yang baik atau dalam
kata lain tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal tersebut merupakan
bagian terpenting dari upaya peningkatan mutu pelayanan dan persediaan barang. Makalah
yang saya susun ini akan membahas mengenai bagian dari system informasi. Secara
keseluruhan system informasi terbagi dalam; system pendukung operasi, system
pendukung manajemen; system pemrosesan transaksi, system pengendalian proses,
system kerjasama perusahaan, system informasi manajemen, system pendukung
keputusan, dan system informasi eksekutif. Bagian yang akan dibahas yaitu
system informasi manajemen, khususnya pada perkembangan system informasi
manajemen pertamina. System dengan contoh studi kasus dari perusahaan
pertamina. System ini sangatlah penting dalam dunia bahan bakar minyak karena
memberikan dampak yang signifikan untuk pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Ada beberapa tahap dalam system informasi manajemen pertamina, semuanya berkesinambungan,
dan harus terus terjaga kinerjanya agar tidak ada hal-hal yang menghambat arus
informasi yang masuk.
B. Rumusan
Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan
dibahas di bab 2 yaitu;
1. Analisis Sistem Informasi Manajemen dari segi pemasaran
2. Sistem Informasi Manajemen pada Pertamina..
3. Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Pertamina
4. Studi Kasus Mengenai Pertamina
C. Sistematika
1. Analisis Sistem Informasi Manajemen dari segi pemasaran
2. Sistem Informasi Manajemen pada Pertamina..
3. Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Pertamina
4. Studi Kasus Mengenai Pertamina
C. Sistematika
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Analisis Sistem Informasi Manajemen Pada Pertamina
Teknologi informasi sangat luas
cakupannya, dari mulai yang menggunakan media audio, media visual sampai media
pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina harus memiliki Management
Information System (MIS) yang canggih untuk percepatan arus data dan informasi
sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan
pengambilan keputusan. System informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki
proses bisnis pertamina untuk menuju proses bisnis yang lebih kompetitif.
Terutama pada Sistem Informasi Manajemen yang harus dibahas. Peran TI tak
diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan engineer di hulu sampai
bagaimana menunjang supply chain management dikilang atau SPBU-SPBU, juga
pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau harus bersentuhan dengan
teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan barang/jasa dapat menggunalan
sarana elektronik, baik internet, electronic
data interchange, maupun,e-mail.
Dalam
usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies) bisa pertamina
memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction.
Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi
dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI).
Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan
di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian
diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian
e-Auction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari
harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.
Pelaksanaan
e-Auction dilakukan disebuah bidding room. Di ruangan inilah negosiasi melalui
system e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer yang
saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta penyedia
barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus
evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk
menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa
secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses
manual menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama.
Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu
sampai lima.
Sampai
diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendah
sebelum e-Auction. Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih
antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh
penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar. Bagaimanapun,
ini sebuah kemajuan pertamina. WePe berkepentingan untuk mengangkatnya dalam
Warta Utama pada Nomor 02/Thn XLI/Februari 2006.
Harapan
kira semua teknologi informasi ini lebih diterima oleh semua fungsi yang
berkepentingan dalam pengadaan barang/jasa. Kalau memang terasa manfaatnya buat
perusahaan, mengapa harus ragu-ragu menerapkannya.
Sistem
Informasi SPBU (PERTAMINA)
Sistem
Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses operasional
dengan menerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan
dari data customer, stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain
lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU . Dilengkapi dengan
sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. Sistem Informasi SPBU ini dibuat
dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh
beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan
sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset dalam ruang
lingkup pekerjaan yang berbeda berdasar urutan otorisasi.
Feature
Program: Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa Master Produk/
Minyak, Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master Customer. Modul Transaksi:
Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk Produk/Minyak, Deposit Customer
Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai, Input kas harian, Koreksi Stok, Modul
Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan Data Customer, Pembelian Ke Supplier,
Pembelian Detail, Laporan Detail Pembelian, Laporan Pembelian Per Supplier,
Pembelian Per Produk, Laporan Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume Penjualan
Harian, Laporan Nota Penjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan Penjualan Per
Tanki, Laporan Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer, Laporan
Penjualan Per Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok, Laporan
Detail Stok, Laporan Laba Penjualan, Laporan Resume Harian, Laporan Kas Harian
Agenda Transformasi Pertamina Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya
Manusia. Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil
Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir
sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen. Transformasi
Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum,
termasuk Penanganan Asset. Hasil yang diinginkan dari transformasi pertamina
adalah: Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di
Indonesia. Hasil-hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan
sejak Juli – 31 Desember 2006 diantaranya: Gelombang pertama dari 27
Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan
pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta.
Identifikasi
potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui 5 SPBU
telah mencapai standard “Pertamina Way”, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro
Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan “Pertamina Way” di
100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007 Roll out jaminan kualitas
dan kuantitas di SPBU. Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU
percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program tersebut selesai akan
mencapai Rp.800milyar kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas
dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil
plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil,
kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.
B. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Pertamina
Pemasaran
merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi,
segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan
manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran. Pemasaran BBM Retail merupakan
salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yang menangani pemasaran
BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga. Pertamina melakukan
pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat ini
tersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum),
Agen Minyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS),serta Premium
Solar Packed Dealer(PSPD).
Saat
ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang,
termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan
tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina
berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way.
Penjabaran Pertamina Way adalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan, dan
fasilitas, format fisik, dan produk dan pelayanan.
Pertamina Way merupakan standar baru
yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU
Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan,
jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBU
yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti
Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf internasional.
Pembuatan
rencana Portofolio Sistem Informasi di ISG PT. Pertamina (Persero) Unit
Pemasaran Keberadaan Instalasi Surabaya Group sebagai salah satu instalasi yang
sampai saat ini dirasakan masih belum di antaranya adalah masalah bertambahnya
jumlah keluhan pelanggan tentang sistem, administrasi dan operasional. Salah
satu faktor penyebabnya adalah perencanaan portfolio sistem informasi yang
masih kurang tepat dalam hal pemanfaatan aplikasi-aplikasi SI/TI yang masih
belum optimal meliputi kurangnya kontribusi, integrasi dan inovasi. Sehingga
diperlukan suatu perencanaan portfolio aplikasi mendatang yang lebih
terstruktur, inovatif, terintegrasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang
optimal dalam pencapaian strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina
UPms V. Permasalahan yang muncul antara lain bagaimana menginisialisasi,
menganalisa dan menginterpretasikan situasi bisnis dan SI/TI yang ada sekarang,
apa saja portfolio aplikasi dan prioritas yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan bisnis sekarang dan mendatang, dan bagaimana mengatur arsitektur
informasi dan sistem di masa mendatang yang sesuai dengan strategi bisnis
Instalasi Surabaya Group-Pertamina Upms V.
Perencanaan portfolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal maupun eksternal bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan bisnisnya melalui analisis SWOT, Activity Chain, dan Critical Success Factors. Berdasarkan analisis tersebut nantinya akan dihasilkan matriks portfolio McFarlan untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sekarang dan potensial mendatang dengan membaginya dalam empat kuadran yang berbeda yaitu support, key operational, strategic dan high potensial.
Hasil akhir dari perencanaan portfolio aplikasi ini berupa daftar aplikasi yang dibutuhkan sekarang, daftar aplikasi yang potensial di masa depan dan pemetaansetiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau bagian organisasi.
BBM Industri & Marine Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak Baka (Industrial/ Marine Fuel Oil). Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT.
Perencanaan portfolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal maupun eksternal bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan bisnisnya melalui analisis SWOT, Activity Chain, dan Critical Success Factors. Berdasarkan analisis tersebut nantinya akan dihasilkan matriks portfolio McFarlan untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sekarang dan potensial mendatang dengan membaginya dalam empat kuadran yang berbeda yaitu support, key operational, strategic dan high potensial.
Hasil akhir dari perencanaan portfolio aplikasi ini berupa daftar aplikasi yang dibutuhkan sekarang, daftar aplikasi yang potensial di masa depan dan pemetaansetiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau bagian organisasi.
BBM Industri & Marine Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak Baka (Industrial/ Marine Fuel Oil). Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT.
PLN
(Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri
Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak
Kerja Sama, transportasi lair dan industri lainnya. Di bidang Marine, kami
fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan memperluas area dan lokasi
layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting di Indonesia. Kelebihan utama
BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply BBM. Pertamina
memiliki jaringan yang luas diseluruh daerah dan pelosok di Indonesia yang
didukung oleh dan 7 kilang milik Pertamina maupun sumber dari luar negeri,
sarana dan prasarana angkutan BBM yang lengkap, serta lebih dari 120 lokasi
Depot, Terminal Transit dan Instalasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mutu
produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang terjamin serta memenuhi
standard Internasional
Pelumas.
Pelumas.
Bisnis
pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat pertamina merupakan Market
Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas
pertamina terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen
industri, dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas
pertamina juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III
(mulai medio 2008). Pangsa pasar kami saat ini mencapai 54% di segmen retail
dan 58% di segmen industri. Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas
pertamina memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri
sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar negeri, pertamina memasarkan 3 Brand yang
merupakan extension dari Brand di dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, pertamina
memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk
LBO Group III. Pemasaran Pelumas
C. Manajemen Sumber Daya
Manusia Pada Pertamina
Pengembangan
SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional,
berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut
di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk
pengembangan SDM:
• Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
• Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
• Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.
Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.
Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and MutualRespect). Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.
• Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
• Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
• Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.
Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.
Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and MutualRespect). Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.
D. Studi Kasus
Ibukota
Jakarta mempunyai berbagai macam persoalan, salah satunya adalah kemacetan yang
terjadi di mana-mana, bahkan pada SPBU pun mengalami kemacetan sehingga
menyebabkan terjadinya antrian pada SPBU tersebut. Kemacetan yang terjadi di
SPBU inilah yang akan dijadikanhtopik oleh penulis dalam penulisan skripsi dan
berusaha untuk mencari pemecahan masalah antrian terjadi di SPBU pertamina di
Jalan Ciledug Raya dengan kode (34-15120). Pada SPBU yang terdapat tiga server.
penulis melakukan penelitian untuk mengambil data waktu tiap kendaraan mulai
dan memasuki area SPBUJ mengantri, melakukan pengisian bahan bakar sampai
dengan meninggalkan area SPBU di Ciledug Raya. Dan data yang telah terkumpul,
penulis kemudian menghitung jumlah unit kendaraan yang datang (A) dan lamanya
pelanggan dilayani pada saat mengisi bahan bakar (p).
Setelah
itu penulis akan memasukkan data tersebut dengan menggunakan program, WinQSB
untuk mendapatkan perhitungan antrian. Penulis mendapatkan bahwa tingkat
pelayanan dengan hanya menggunakan tiga server menyebabkan waktu rata-rata yang
digunakan konsumen di dalam system antrian (W) adalah 0,1312 jam atau sekitar
7,872 menit, berarti waktu tunggu konsumen dalam antrian cukup lama sehingga
dapat membuat konsumen merasa jemu mengantri. Tetapi setelah server yang
berjumlah tiga buah ditambah menjadi lima server, dan hasil perhitungan dengan
menggunakan W1nQSB, maka waktu rata-rata yang diqtinakan konstirnon di dalani
system antrian adalah 00201 jam atau sekitar 1,2 menit sehingga dapat membuat pelayanan
yang diberikan kepada konsumen dapat meningkat karena konstimen tidak harus
merasa jemu dalam mengantri.
KESIMPULAN
Seiring
dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di wilayah
Indonesia, maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh
sistem informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen
merasa puas, di mana pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula
persediaan mencukupi kebutuhan konsumen dengan waktu, jumlah dan mutu yang baik
atau dalam kata lain tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal tersebut
merupakan bagian terpenting dari upaya peningkatan mutu pelayanan dan
persediaan barang. Terutama pada Sistem Informasi SPBU suatu sistem software
yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib administrasi
pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer, stok minyak, deposit
di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk
pengelola SPBU . Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar